Jumat, 04 Oktober 2013

2 cm kiri 2 cm kanan, tersenyumlah :)



Tersenyum merupakan ibadah yang sederhana, tapi mungkin bagi sebagian orang khususnya orang yang mukanya sulit untuk berekspresi (lempeng) tersenyum merupakan hal yang sulit bagi mereka. 
Taukah kawan ternyata senyuman itu dapat memberikan efek positif bagi kita, mari kita lihat.

1. Senyum bisa membuat kita lebih menarik ternyata kawan. Kita akan selalu tertarik kepada orang yang selalu tersenyum, benarkan? Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, 
cemberut, membuat orang menjauh dari kita , tetapi sebaliknya tersenyum bisa membuat mereka tertarik.

2. Tersenyum bisa mengubah mood kita. Ketika mood kita sedang kurang baik ataupun ada sesuatu yang kurang menyenangkan, tersenyumlah kawan insyaallah dengan senyum mood kita akan lebih baik.

3. Tersenyum dapat merangsang orang lain tersenyum juga. Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.

4. Tersenyum dapat membuat kita tetap positif. Senyumlah! Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulitkan? Karena ketika kita tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh kita bahwa “hidup kita saat ini baik-baik saja”.

5.  Senyum dapat melenturkan kulit wajah. Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat kita terlihat lebih muda. Jika kita ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum kita sepanjang hari, maka kita akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.

6. Senyum mengeluarkan endorphins (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.

7. Senyum menurunkan tekanan darah. Ketika kita tersenyum, maka tekanan darah kita akan menurun. Jika anda tak percaya, kalian boleh mencobanya sendiri, jika kalian memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah kalian.

Nah kawan betapa luar biasanya senyum itu, untuk itu mari kita budaykan senyum dalam hidup kita.
Terimakasih, semoga bermanfaat (^_^)

Jumat, 07 Desember 2012

"Kurang Pintar"

kurang lebih sudah enam semua berjalan. yah, sesuatu yang sebenarnya sedikit tidak diharapkan seperti ingin membentuk suatu bangun datar namun sampai sekarang tak terbentuk juga haha (naon sih? -.-"). seperti saling berkejaran (ucing udag bahasa Sundana mah), kamu mengejar aku, aku mengejar dia, dan dia mengejar dia haha. ini cerita tentang aku, kamu, dia, dan dia. sebenarnya di sini siapa yang "kurang pintar"? jelas-jelas dia memberi dan aku sia-siakan. ya beginilah kenyataannya, memang si lembut sukar sekali diatur.

Minggu, 12 Agustus 2012

Fenomena Alay


Alay merupakan salah satu fenomena yang terjadi di kalangan remaja Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan" atau "anak lebay". Istilah ini menggambarkan gaya hidup yang norak bahkan kampungan. Selain itu juga istilah ini juga merujuk kepada gaya yang berlebihan atau berusaha untuk menarik perhatian orang lain. Di Philifina terdapat juga fenomena seperti ini yang dikenal dengan Jejemon.
Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki gaya yang unik dalam gaya bahasa dan daya hidup. Dalam gaya bahasa, seseorang yang alay akan menggunakan bahasa yang sedikit unuik namun lebih banyak anehnya. Merekan menggunakan huruf besar kecil dalam tulisan sms, terkadang mereka mengganti huruf dengan angka ataupun simbol yang mungkin menurut mereka lebihh bagus. Dalam berbicara, mereka menggunakan nada yang sedikit berlebihan, yang mungkin membuat kuping kita sedikit sakit hehe.

Ciri-ciri seseorang yang dikategorikan Alay
1. Mengganti huruf dengan simbol (@,!, dsb)
2. Menulis kata dengan panjang-panjang (semangatt iaaa, akuuu, dsb)
3. Barang abal yang dipamerin ketemen terus dia ngaku beli di singapore. amrik . dan sbgainya. "eh liat nih gue beli gelang dijerman gituloh asli kalo ga salah sih dirupiahin 500 ribu ya." padahal dia beli di itc aja!! yang 10 ribu 5 hahaha.
4. Tulisan gede-kecil. "aLoW kLiAnZ hArUz ADd GwE YaH!!" atau dengan angggka "K4Ng3nZ dWEcChh" NNNNNZZZZZ
5. Minta di add di shotout, "j9n lupa ett ghw"
6. Gaya dengan bibir monyong, telunjuk nempel bibir, gaya tangan dengan oke dipinggir kepala dan foto dari atas
7. Foto serba diedit abis apalagi yang editnya emo emo pake tulisan gothic gitu
8. Menyingkat kata sampai tidak dimengerti
9. Dimana mana SELALU ada acara yg namanya 'putu putu narziz' (entah itu di track sepeda,WC,mobil,kamar,stasiun ,angkot,dll).

Kalangan alay ini memang minoritas, namun apabila terus-menerus ini akan meluas dan menjadi mayoritas. Dan apa dampaknya? Ini akan berdampak pada bagaimana berbahasa Indonesia yang baik dan benar dan pada bagaimana penggunaan EYD yang benar.

(Diolah dari berbagai sumber)

Kamis, 28 Oktober 2010

Etimologi


Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang entolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India. Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur BelandaNederlandsch Oost Indiƫ), atau Hindia (Indiƫ); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Haelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda) Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata (

Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913.



Senin, 25 Oktober 2010

Republik Indonesia


Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Husantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Indonesia memiliki lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" yang diciptakan W.R. Supratman. Lagu tersebut dinyanyiakan untuk pertamakali pada saat Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Indonesia memikili bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia dan mata uang Rupiah.